Pada umumnya, berbagai bentuk aset keuangan mempunyai pergerakan harga yang ditentukan oleh posisi permintaan dan penawaran. Hal tersebut juga berlaku untuk aset kripto yang mempunyai pergerakan harga cukup ekstrim. Namun, perlu dicermati bahwa sebenarnya ada hal yang juga mempengaruhi permintaan dan penawaran aset kripto. Pada kesempatan ini, tim cuanvestasi akan membahas tentang Faktor yang Mempengaruhi Harga Kripto baik dari sisi penawaran, permintaan, sampai dengan dari sisi ekonomi makro. Yuk mari kita simak!
Faktor yang mempengaruhi penawaran cryptocurrency
1. Kebijakan moneter dan dampaknya
Faktor yang cukup berpengaruh dalam menentukan arah pergerakan harga cryptocurrency adalah besaran persediaan dari suatu nilai aset kripto. Tata kelola sehubungan dengan persediaan aset kripto yang ada di pasar kita kenal sebagai kebijakan moneter. Terkait dengan dampak yang diterima oleh para investor kripto sendiri disebut sebagai tokenomics.
Masing-masing protokol dan koin mempunyai tata kelola sendiri untuk menentukan jumlah aset kripto yang ada di pasar. Keputusan tersebut diambil dengan cara yang sangat demokratis yakni melalui pemungutan suara berdasarkan jumlah kepemilikan aset kripto ataupun metode yang tersentralisasi dimana ada dewan khusus yang mempunyai tanggung jawab untuk memastikan tata kelola aset kripto.
Organisasi-organsasi besar memilih untuk melakukan mekanisma membakar koinya "Burn" untuk mengurangi jumlah koin yang beredar. Salah satu yang paling terkenal adalah Binance yang membakar Binance Coin. Setiap kuartalan, Binance melakukan pembelian kembali (buyback) Binance Coin (BNB) menggunakan dana dari laba yang telah dihimpun kemudian dihancurkan atau membakar BNB tersebut. Para crypto enthusiast menyebutnya mekanisme "coin burn".
Output yang didapatkan adalah jumlah BNB yang beredar menjadi berkurang dan dampak dari adanya "coin burn" ini dapat tercermin dari pergerakan harga BNB yang memiliki kecenderungan naik pasca proses pembakaran.
2. Biaya produksi
Seperti kegiatan pertambangan pada umumnya, setiap aktifitas penambangan tentu memerlukan biaya produksi. Pada proses penambangan bitcoin, para penambang memerlukan modal untuk membeli komputer dan daya yang sesuai untuk memecahkan teka-teki algoritma agar mendapatkan upah berupa kepingan Bitcoin.
Berdasarkan riset Universitas Cambridge pada awal 2021, penambangan Bitcoin di dunia telah mengkonsumsi listrik sampai dengan 121,36 Terawatt-Hour (TWh) dalam kurun waktu satu tahun, bahkan lebih besar dari konsumsi listrik di Argentina pada periode yang bersamaan.
Seluruh komponen dari biaya-biaya tersebut mencermintkan penentuan harga Bitcoin.
Faktor yang mempengaruhi permintaan cryptocurrency
1. Permintaan atas teknologi blockchain
Suatu permintaan tentu akan semakin meningkat jika semakin banyak orang yang memanfaatkan teknologi blockchain yang merupakan media dari cryptocurrency. Hal tersebut terjadi karena blockchain dibayar menggunakan crytocurrency dari blockchain tersebut sehingga menyebabkan adanya kenaikan yang sejalan antara permintaan cryptocurrency dengan kenaikan harga blockchain.
Beberapa alasan suatu komunitas kripto tertarik dengan teknologi blockchain tertentu yakni karena skalabilitas transaksi yang lebih unggul dibandingkan blockchain lainya, adanya fitur-fitur yang menarik, dan juga biaya transaksi yang cukup murah.
2. Adopsi dari invesor ritel dan institusi
Penggunaan koin yang terjadi secara besar-besaran akan menyebabkan kenaikan harga bitcoin yang cukup kencang dan tidak bisa ditebak. Selain itu, faktor terbatasanya persediaan dari sebagian besar cryptocurrency semakin menunjang kenaikan harganya seiring dengan naiknya permintaan.
Namun demikian, adopsi masal dari cryptocurrency diiringi dengan adanya fakta bahwa cryptocurrency mempunyai manfaat yang jelas di dunia nyata contohnya dapat digunakan sebagai alat tukar. Beberapa investor institusi telah menggunakan Bitcoin sebagai salah satu instrumen penyimpan kekayaan. Pada tahun 2021, harga Bitcoin melejit sampai menembus harga US$ 60.000 per keping dan juga negara El Savador berencana menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi diwilayahnya.
Disisi lain, masih sedikit investor ritel yang mengantongi Bitcoin. Saat ini, hanya 150 juta individu di dunia yang mempunyai Bitcoin padahal populasi di dunia lebih dari 6 miliar jiwa. Saat ini, investor ritel dan investor institusi sedang mulai merambah cryptocurrency untuk investasi jangka panjang sehingga memperderas arus permintaan cryptocurrency dan meningkatkan harganya.
Pengaruh makro ekonomi global terhadap harga aset kripto
1. Inflasi mata uang atau penurunan nilai mata uang fiat
Jika sobat cuan membandingkan harga aset kripto dengan mata uang fiat, seharusnya harga aset kripto terus meningkat ketika bank sentral global terus melakukan kebijakan mencetak uang dan menerapkan suku bunga rendah. Hal tersebut terjadi karena karakteristik persediaan uang fiat yang sangat jauh berbeda dengan cryptocurrency. Persediaan mata uang kripto sangat terbatas sehingga masyarakat mencoba mencari alternatif lain selain uang fiat yang jumlahnya semakin banyak beredar.
Bitcoin lahir untuk mendobrak kebijakan bank dunia dimana terus-terusan mencetak uang fiat untuk mengatasi krisis keuangan global. Hal tersebut disinyalir akan terus dilakukan pada saat terjadi resesi ekonomi dan regulator tidak punya pilihan untuk menaikan pertumbuhan ekonomi selain melakukan pemotongan suku bunga atau terus mencetak uang. Dampak nyata dari kebijakan tersebut adalah 25% dari Dolar AS yang saat ini beredar dicetak pada tahun 2020.
Selain itu, para pemegang aset kripto juga mempunyai kesempatan untuk mendapatkan cuan lebih tinggi karena menabung aset kripto dibanding menabung pada bank konvensional. Dengan adanya tawaran imbal hasil yang tinggi dan persedian yang terbatas semakin membuat aset kripto sebagai salah satu pelindung nilai kekayaan dari inflasi yang merupakan efek samping dari kebijakan pencetakan uang tidak berkesudahan.
2. Regulasi pemerintah
Regulasi pemerintah dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran dari cryptocurrency karena pemerintah mempunyai kewenangan untuk dapat mengatur, mengenakan pajak, dan melarang aktifitas cryptocurrency sehingga dapat menimbulkan efek negatif terhadap harga aset kripto. Sobat cuan di Indonesia tidak hanya harus paham tentang regulasi kripto di Indonesia namun juga reaksi negara-negara tetangga seperti China dan Amerika dalam mengatur aktifitas kripto.
Setiap ada sanksi atau pengumuman larangan terkait dengan adanya aktifitas kripto di negara tertentu, biasanya pasar akan merespon negatif sehingga menyebabkan penurunan harga aet kripto di pasaran.
3. Momentum
Mayoritas pergerakan harga aset kripto ditentukan oleh adanya spekulasi. Setiap trader ritel, investor institusi, dan lembaga pengelola investasi global mempunyai pandangan yang berbeda tentang kondisi pasar sehingga hal tersebut dapat berpengaruh terhadap volatilitas harga kripto.
Pergerakan harga kripto bisa begitu ekstrim karena mayoritas trader menggunakan algoritma tukar menukar aset kripto. Apabila harga aset kripto mencapai titik tertentu, maka sistem algoritma akan melakukan aksi jual atau beli. Aksi inilah yang menjadi pemicu trader lain sehingga dapat mempengaruhi pergerakan pelaku pasar lain secara bersama-sama.
Aset kripto yang susah untuk diidentifikasi dari sisi fundamental akhirnya membuat para trader melakukan analisa dengan cara mengidentifikasi isu dan berita yang sedang tren yang dapat mempengaruhi harga aset kripto. Baru-baru ini kita ketahui bersama bahwa Elon Musk (Founder Tesla) membuat tweet mengenai doge coin, dan seperti yang kita ketahui, harga doge coin langsung melesat tidak seperti biasanya.
Cryptocurrency exchanger pilihan
Jika sobat cuan telah memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga aset kripto, maka langkah selanjutnya adalah memilih cryptocurrency exchanger yang tepat. Sobat cuan yang sudah memahami risk and return dari investasi aset kripto dapat langsung membeli aset kripto melalui:
- Binance - Cryptocurrency exchanger terbesar di dunia
- Indodax - Cryptocurrency pioner di Indonesia
- Pluang - Satu aplikasi berbagai jenis investasi
- Pintu - Cryptocurrency exchange di Indonesia dengan fitur stacking coin
Cryptocurrency atau aset kripto merupakan salah satu jenis investasi yang mempunyai risiko volatilitas yang sangat tinggi bahkan lebih tinggi daripada saham. Oleh karena itu, pahami terlebih dahulu baru putuskan apakah sobat bersedia menerima risikonya ataukah tidak sebelum menjadi bagian dari komunitas investor aset kripto. Semoga artikel Faktor yang Mempengaruhi Harga Kripto bermanfaat ya
Posting Komentar