Sandwich Generation ada karena kurangnya kita mempersiapkan diri dalam menghadapi masa pensiun. Salah satu langkah terbaik untuk memotong sandwich generation yaitu dengan mempersiapkan dan Menghitung Dana Persiapan Pensiun. Mumpung masih muda, yuk kita persiapkan dana pensiun sejak dini agar anak dan keturunan kita tidak menjadi bagian dari sandwich generation. Pada kesempatan ini, tim cuanvestasi akan membahas tentang Menghitung Dana Persiapan Pensiun buat teman-teman semuanya. Mau tau lebih jelasnya seperti apa cara menghitung dana persiapan pensiun ? Yuk lanjutan baca pada bagian dibawah ini!
Apa itu sandwich generation ?
Sobat cuan tentu sudah tidak asing dengan istilah sandwich generation, generasi yang mau tidak mau harus menanggung biaya hidup 3 generasi yakni orang tua, diri sendiri, dan anak. Orang yang menjadi bagian dari sandwich generation mempunyai keperluan hidup 3x lipat dari kebutuhan hidupnya karena harus menanggung orang tua atau keluarga yang telah membesarkannya, diri sendiri, dan anak yang sedang atau harus ia besarkan.
Berdasarkan sensus penduduk 2020 yang dikutip dari sumber KompasTV, jumlah penduduk Indonesia yang berusia 20-54 tahun dan termasuk kedalam sandwich generation mencapai 71,6 juta jiwa atau sekitar 26,5% dari penduduk Indonesia. Oleh karena itu, mari kita siapkan masa pensiun di masa yang akan datang agar keturunan kita tidak menjadi bagian dari sandwich generation.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menghitung dana pensiun
1. Tentukan waktu pensiun
Batas usia tenaga kerja yang berhak untuk mengambil manfaat pensiun berubah menjadi 58 tahun mulai Januari 2022 berdasarkan pengumuman resmi BPJS Ketenagakerjaan. Akan tetapi, sobat cuan sebagai karyawan bisa menentukan sendiri kapankah waktu yang tepat untuk memutuskan pensiun.
Keputusan waktu pensiun sangat mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya dalam menghitung dana pensiun. Sebagai contoh, jika seorang karyawati yang saat ini berusia 30 tahun dan mempunyai target pensiun pada usia 55 tahun maka karyawati tersebut mempunyai waktu selama 25 tahun untuk mempersiapkan dan mengumpulkan dana pensiun sesuai dengan target yang ditetapkan.
2. Hitung estimasi pengeluaran setiap bulan
Menghitung estimasi pengeluaran setiap bulan adalah salah satu bentuk perencanaan keuangan dan dapat diketahui dengan memilih gaya hidup seperti apa yang ingin dijalani setelah masa pensiun. Sobat cuan boleh saja memilih gaya hidup sederhana atau sama seperti saat masih produktif atau bahkan hidup mewah. Sebelum memilih, hitung terlebih dahulu estimasi pengeluaran setiap bulan kamu karena hal ini akan menjadi dasar dalam menghitung target dana pensiun di masa yang akan datang.
3 Hitung estimasi target dana pensiun
Jika sobat sudah menghitung besaran kehidupan selama satu bulan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung besar kebutuhan dana pensiun sesuai target. Perlu dipahami bahwa pengeluaran bulanan setiap orang pasti berbeda-beda, oleh karena itu kamu hanya perlu menyesuaikan kebutuhan dan target kamu.
Sebagai contoh, sobat mempunyai target pensiun pada usia 55 tahun atau sekitar 25 tahun lagi. Sobat cuan dapat menghitung dana persiapan pensiun kamu sendiri dengan menggunakan formula Time Value of Money (TVM) seperti dibawah ini:
Jika mengacu pada perhitungan diatas, jumlah Rp 60 juta setiap tahun akan menjadi Rp 159,9 juta karena efek inflasi.
Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah berapa nilai dana pensiun yang harus dikumpulkan apabila pada saat pensiun kita menggunakan Rp 159,9 juta setiap tahun selama 20 tahun ? Masa pensiun selama 20 tahun merupakan data usia harapan hidup yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik yakni 70 s.d 75 tahun.
Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa nilai yang harus dikumpulkan sebesar Rp 2,6 miliar dengan tingkat asumsi imbal hasil sebesar 7%. Akan tetapi,angka tersebut bisa saja berubah tergantung dari profile risiko yang kamu pilih. Setiap tingkat profil risiko dapat mempengaruhi instrumen investasi sehingga mempengaruhi tingkat imbal hasil yang diterima.
Jika mengacu pada contoh perhitungan diatas, sobat cuan dapat menabung secara rutin untuk persiapan dana pensiun sebesar Rp 3,5 juta setiap bulan. kamu bisa hitung dana pensiun kamu sendiri dengan klik disini
Hal-hal yang diperhatikan saat memilih instrumen investasi
1. Jangka waktu
Setiap jangka waktu menuju usia pensiun sangat mempengaruhi pilihan instrumen investasi yang aan dipilih. Jika waktunya makin panjang maka makin memungkinkan kita untuk berinvestasi pada instrumen yang mempunyai risiko tinggi sehingga memberikan potensi keuntungan yang relatif lebih tinggi. Secara sederhana, jika sekarang usia kamu adalah 25 tahun dan target pensiun kamu 55 tahun maka kamu akan pensiun 30 tahun lagi.
Karena rentang waktu pensiun kamu masih lama, maka sobat cuan bisa mempertimbangkan untuk memilih instrumen investasi yang lebih tinggi resikonya seperti saham atau reksa dana saham. Untuk jangka waktu yang lebih panjang, jenis instrumen investasi tersebut cenderung lebih menguntungkan namun hal tersebut tidak disarankan untuk sobat yang mempunyai usia jangka waktu pensiun lebih pendek karena instrumen investasi tersebut sangat fluktuatif.
2. Profil risiko
Profil risiko adalah gambaran dari kemampuan investor untuk dapat menerima risiko pada saat melakukan investasi. Sobat cuan dapat mengkombinasikan profil risiko dengan jangka waktu pensiun.
Sebagai contoh, sobat cuan masih 30 tahun lagi menuju masa pensiun namun mempunyai profil risiko konservatif atau mempunyai tingkat toleransi risiko rendah. Maka sobat cuan dapat memulai investasi dengan mengaloksikan dana-nya ke instrumen yang rendah risiko seperti deposito atau reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap.
Instrumen investasi yang cocok untuk persiapan dana pensiun
1. Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)
RDPU merupakan salah satu jenis reksa dana yang paling mempunyai risiko rendah diantara jenis reksa dana yang lain. Portofolio RDPU berisi instrumen deposito dan juga obligasi yang mempunyai jatuh tempo < 1 tahun, sehingga trennya cenderung stabil bahkan meningkat. Jika kamu mempunyai profil risiko konservatif atau mempunyai jangka waktu pensiun yang cukup dekat, RDPU merupakan pilihan yang cocok untuk kamu.
2. Reksa Dana Obligasi (RDO)
RDO merupakan salah satu jenis reksa dana yang menempatkan dana kelolaanya minimal 80% di instrumen obligasi. Tren pergerakan RDO memang cukup fluktuatif karena aset obligasi dapat diperjualbelikan pada pasar sekunder. Akan tetapi, kinerja tersebut masih dapat dikompensasi dengan adanya pembayaran kupon secara rutin. RDO dapat memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dari RDPU dan tergolong sebagai instrumen investasi jangka waktu menengah hingga panjang. Sobat cuan yang mempunyai profil risiko moderat cocok untuk memilih instrumen investasi RDO.
3. Reksa Dana Saham (RDS)
RDS adalah salah satu jenis reksa dana yang mempunyai portofolio yang dana kelolaanya 80% ditaruh pada pasar saham. Karena isi portofolionya mayoritas saham, maka tren pergerakannya lebih fluktuatif jika dibandingkan jenis reksa dana lainnya. Oleh karena itu, investor yang mempunyai profil risiko agresif lebih cocok memilih RDS. RDS dikelola oleh manajer investasi profesional yang telah mempunyai kemampuan analisis dalam memilih saham-saham sehingga lebih menenangkan investor ketimbang berinvestasi secara langsung di pasar saham secara mandiri.
Sobat cuan yang pengen Menghitung Dana Persiapan Pensiun sesuai dengan kebutuhan dan berapa saja nilai yang harus disisihkan setiap bulan berdasarkan asumsi imbal hasil, sobat bisa langsung download kalkulator perhitungan dana pensiun dengan klik di sini.
Jika sudah menghitung dana persiapan pensiun, sobat cuan bisa langsung membeli reksa dana melalui platform bibit dengan mengikuti langkah-langkah yang ada pada klik disini. Gunakan kode refferal kami dan dapatkan bonus reksa dana!
Demikian penjelasan dari kami tentang Menghitung Dana Persiapan Pensiun. Semoga semakin menambah wawasan investasi kita semua ya !
Posting Komentar